Kena Tilang Slip Merah

Hallo semuanya pada posting kali ini saya mau berbagi pengalaman ku tentang kena tilang motor. Pada hari kamis tanggal 18 februari jam 11.00 terjadi operasi polisi di depan polsek Ujung Berung, apesnya saya disuruh stop, btw saya ga tau sudut pandang polisi menilai pengendara padahal lampu keadaan nyala, spion, knalpot dll, semuanya masih normal tidak ada yang dirubah seperti motor alay..  Pada saat disuruh stop saya sempat berfikir ingin tancap gas, tapi berhubung saya fresh graduate/sarjanawan, akhirnya saya memutuskan untuk stop dan ingin mencari pengalaman rasanya ditilang. Selama ini yang saya dengar dari orang-orang hanyalah menyogok pada saat kena “udah selipin aja 20rb lembaran biar cepet ga perlu repot”.

Pada saat distop, polisi berkata “bisa tunjukan sim & stnk”. Salahnya saya waktu itu tidak bawa stnk karena abis tuker motor sama kakak lupa dibalikin. Selanjutnya polisi menulis surat tilang lembar merah dan saya disuruh tanda tangan (gambar 1). Polisi berkata “motor anda ditahan di sini, karena tidak membawa stnk”. Saya bertanya “kenapa ditahan tidak bisa diganti sim?”, polisi berkata “untuk meminimalisir kasus pencurian motor, jika ingin menarik motor tunjukan terlebih dahulu stnk-nya”. Saya “Ga mungkin hari ini saya bisa bwa stnk, karena kakak sedang kerja, kalau gitu besok saja”.

Gambar 1

Keesokan harinya yaitu hari jumat, saya ngobrol dgn polisi unit lantas “apa bedanya slip merah sama slip biru?”, polisi “slip merah untuk melakukan sidang sedangkan slip biru bayar ke bank dengan uang setor minimal 500rb tanpa ikut sidang dan pengembalian uang bisa diambil” (penjelasan sama seperti di google) sekian lama ngobrol tujuannya biar lebih akrab kali aja ga kena sidang hehehe... Setelah itu saya tunjukin stnk, dan polisi berkata “ada denda yang harus dibayar”, dalam hatiku paling sekitar 30-50rb kaya cerita diblog2. Saya ”Berapa dendanya?”, Polisi “Jika mau langsung diambil motornya bayar 150rb”, dalam hatiku eh busett mahal banget. Saya “Mahal banget, saya kira sekitar 30-50rb kya yang diinternet”, polisi “30-50rb untuk yang melanggar rambu lalulintas”. Saya “ kalau ikut sidang gmn?”, polisi “bisa aja ga usah dibayar disini, tapi motornya tidak bisa diambil sekarang karena disini sudah dicheklist barang bukti motor”. Dari pada nambah biaya ywdh deh byr di tempat polisi. Saya “apa dendanya ga bisa kurang lagi?”. Polisi “ywdh saya kurangin lgi jdi 100rb seperti yang ada di slip merah”. Akhirnya saya deal 100rb.

Yang ada dipikiran saya antara su’udzon atau husnudzon dan menjadi pertanyaan brp denda di PN tidak membawa stnk..  perkiraan saya ga lebih dari 100rb dan sisanya kemana. Setelah saya lihat di ttd itu tentang penyataan terdakwa ada checklist mewakili sidang. Saya jadi berfikir dua kali apakah ini ada unsur suap secara legal, andaikan sehari ada 20 orang seperti saya bisa diwakili dengan 1 orang ehmm pasti menguntungkan dan bersifat legal. Saya jadi berfikir lagi lebih baik mengikuti kata orang2x.

Jika kalian pernah ditilang baik tahan motor atau hal lainnya, tolong di share disini untuk menambah wawasan kita agar lebih jelih dalam memilih antara sidang, bayar di polisi, bayar di bank, ato mengikuti kata orang2x..

Saya minta maaf jika anda merasa terganggu karena artikel ini